Mewaspadai ancaman terhadap kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah salah satu cara menegakkan integritas bangsa. Bagaimana tidak, keberagaman bangsa adalah keunggulan sekaligus tantangan dan mengandung ancaman apabila tidak dipertahankan integritasnya. Disebut keunggulan karena keberagaman tersebut mengandung arti bahwa segala ahli dan karakter dari masing-masing daerah ada di sini, dan bisa saling mengisi satu sama lain untuk mengembangkan bangsa. Namun, di sisi lain, perbedaan juga terkadang dapat memercikan ancaman. Dengan adanya kebhinnekaan terdapat risiko yang mudah untuk membuat rakyat Indonesia berbeda pendapat dan memancing amarah hingga lepas kendali. Mudah juga tumbuhnya perasaan kedaerahan yang terlalu sempit sewaktu-waktu yang dapat mengancam integrasi nasional. Oleh karena itu, seluruh warga negara harus mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah integrasi bangsa Indonesia dengan cara mendukung segala upaya dan strategi pemerintah dalam mengatasi berbagai ancaman tersebut. Menelaah Ancaman terhadap Integrasi Nasional Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan mencari tahu atau menelaah ada ancaman-ancaman apa saja yang menyelubungi negeri. Kita dapat memulainya dari mengetahui keadaan dan kondisi Indonesia sendiri. Jika kita perhatikan, Indonesia berada di tengah-tengah dunia, dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara dua samudera yakni Samudera Hindia dan Pasifik. Posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek geografis atau kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-aspek kehidupan sosial pula, antara lain sebagai berikut. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di belahan utara dan daerah berpenduduk jarang di belahan selatan. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme dan liberalisme. Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara Asia daratan bagian utara dan demokrasi liberal di selatan. Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat individualis di selatan. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan kontinental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan, dan timur. Posisi silang Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Potensial karena akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa serta memperkukuh Indonesia sebagai penunjang kemajuan serta terciptanya perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga membuat Indonesia sebagai negara yang tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM Apa yang sebenarnya menjadi ancaman bagi integrasi nasional? Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 147-158 ancaman terhadap integrasi nasional dapat datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan IPOLEKSOSBUDHANKAM. Berikut adalah uraian dari masing-masing potensi ancaman. Ancaman di Bidang Ideologi Contoh ancaman di bidang ideologi misalnya adalah adanya paham lain yang kurang hingga berlawanan dengan ideologi bangsa seperti paham komunisme. Komunisme adalah paham yang telah membuat banyak warga sengsara karena biasa diiringi oleh kepemimpinan tirani yang tidak mengikutsertakan rakyatnya dalam menata negara. Ancaman di bidang ideologi tidak hanya berasal komunisme. Bangsa Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh ideologi liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Globalisasi ternyata mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Meskipun begitu kita harus tetap selektif untuk hanya menerapkan sisi positifnya saja dan meninggalkan pengaruh negatifnya seperti gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas, dsb. Ancaman di Bidang Politik Contoh ancaman di bidang politik dapat dilakukan oleh negara lain dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia seperti Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Ancaman di bidang politik lainnya meliputi Penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintah yang berkuasa; Menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah; Ancaman separatisme pemecahbelahan negara dalam bentuk ancaman politik yang dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Ancaman di Bidang Ekonomi Saat ini ekonomi suatu negara terbukti tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Tentunya hal tersebut adalah realitas yang tidak dapat kita hindari dan menghadirkan secara nyata contoh ancaman di bidang ekonomi sebagai berikut. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri seiring dan dapat mengakibatkan semakin terdesaknya produk lokal terutama yang sifatnya tradisional, karena kalah bersaing dengan produk luar negeri. Cepat atau lambat perekonomian negara kita dapat dikuasai oleh pihak asing, sehingga dapat membuat mereka memiliki pengaruh besar dan mampu mendikte bangsa dan pemerintah. penjajahan secara ekonomi oleh negara investor. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas yang tidak sehat, seperti ada yang memonopoli pasar. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan kemiskinan sulit dikendalikan. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Ancaman di Bidang Sosial Budaya Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan ancaman dari luar. Berikut adalah uraian dari masing-masing sumber ancaman. Ancaman Sosial Budaya dari Dalam Kebanyakan ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Contoh ancaman di bidang sosial budaya dari dalam negeri meliputi separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Ancaman Sosial Budaya dari Luar Sementara itu contoh ancaman di bidang sosial budaya dari luar yang muncul sebagai pengaruh negatif globalisasi, adalah sebagai berikut. Menyebarnya gaya hidup konsumtif yang selalu ingin mengonsumsi barang-barang dari luar negeri. Munculnya sifat hedonisme yang menganggap kenikmatan pribadi sebagai suatu nilai hidup tertinggi dan membuat manusia memaksakan diri untuk mencapai kemewahan yang tidak dimampuinya. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memunculkan pandangan bahwa orang lain tidak ada atau tidak bermakna. Munculnya gejala kebarat-baratan westernisasi yang bergaya budaya barat tanpa seleksi seperti meniru model pakaian dan gaya pergaulan yang sebetulnya tidak sesuai dengan nilai dan norma tanah air. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa ancaman militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan ancaman militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara. Lalu bagaimana agar kita mampu menghadapi berbagai ancaman yang ada? Salah satunya adalah melalui strategi yang tepat. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional Peran serta dan kesadaran masyarakat bermakna bahwa setiap individu masyarakat harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan Negara Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional. Dalam buku PPKN yang ditulis oleh Tim Kemdikbud 2017, hlm. 192 disebutkan bahwa peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional adalah sebagai berikut. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan sebagainya Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional Melaksanakan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik dan tidak merusaknya Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan masyarakat Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan nyaman Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Bersedia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Strategi Mengatasi berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM Pertama, strategi yang dilakukan dapat dibagi menjadi dua, berdasarkan jenis ancamannya, yakni non-militer dan militer. Strategi pertahanan non-militer merupakan segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, teknologi, informasi, komunikasi, keselamatan umum, dan hukum. Sementara itu, Strategi pertahanan militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta sishankamrata. Selanjutnya uraian dan perincian dari berbagai strategi mengatasi berbagai ancaman dalam berbagai dimensi atau bidang kehidupan menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 159-165 adalah sebagai berikut. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi Berkaitan dengan ancaman ideologi, Indonesia sebagai negara yang menganut paham Demokrasi Pancasila harus mampu menumbuhkan pemerintahan yang kuat, mandiri, dan tahan uji, serta mampu mengelola konflik kepentingan. Pengelolaan konflik kepentingan diwujudkan dengan tetap memperteguh wawasan kebangsaan yang berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang politik Dari bidang politik, bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai negara yang kuat dan mandiri, namun tidak meninggalkan kemitraan dan kerja sama dengan negara-negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan dan berikan contoh nyata dari strategi mengatasi ancaman bidang politik sebagai berikut. Mengembangkan demokrasi politik. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan peranannya secara baik dan benar. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Menegakkan supremasi hukum. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi Strategi yang dicanangkan oleh Indonesia dalam mengatasi ancaman bidang ekonomi adalah Sistem Ekonomi Kerakyatan. Sistem ini merupakan salah satu strategi yang ampuh untuk melumpuhkan ancaman di bidang ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsa kita dalam semua hal. Untuk mewujudkan Sistem Ekonomi Kerakyatan, perlu dilakukan beberapa hal di bawah ini. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik bagi pasar dalam negeri sehingga dapat memperkuat perekonomian rakyat. Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Industri-industri haruslah menggunakan bahan baku dalam negeri sehingga tidak bergantung impor dari luar negeri. Perekonomian berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya, segala sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak harus terjangkau oleh daya beli masyarakat. Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO. Mempererat kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk bersama-sama menghadapi kepentingan negara-negara maju. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya, strategi yang ditetapkan adalah bahwa bangsa Indonesia harus berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental. Yakni menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian akan melahirkan toleransi yang tinggi sehingga dapat menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu. Kesadaran akan keseimbangan dan keserasian juga akan semakin membuat kita melek dalam mewaspadai ancaman terhadap kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan Ancaman militer adalah salah satu ancaman yang paling berbahaya jika tidak diatasi. Oleh karena itu, harus diterapkan strategi yang sangat tepat pula untuk mengatasinya. Sistem pertahanan dan kemanan yang bersifat semesta merupakan pilihan tepat bagi pertahanan Indonesia. Sistem ini diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan Negara. Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan berikut. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat. Kesemestaan, yakni seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan. Tentunya dengan menyusun strategi dan ikut melaksanakannya merupakan wujud nyata dari ewaspadai ancaman terhadap kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, mari kita semua ikut menyukseskannya dengan cara dan kapasitas diri kita masing-masing. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pancasilamerupakan dasar negara Republik Indonesia yang didalamnya terdapat lima sila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Pernyataan ini tercantum dalam dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, alinea ke empat. Pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai kedudukan sebagai berikut: 1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. 2.
WAKIL Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan seluruh elemen masyarakat harus mampu mewujudkan bangsa yang mandiri, maju dan berkeadilan dalam menghadapi Indonesia di masa depan. Karena itu, ke depan, kehadiran negara bukan hanya sebagai pengelola pasar, tetapi juga memberikan kekuatan peredam atas dampak-dampak negatif pasar. “Negara juga harus membebaskan warga dari ketergantungan pasar, dimodifikasi dan juga fungsi redistribusi. Negara harus mampu memanusiakan warganya, negara harus terus hadir menjadikan kesejahteraan adalah hak semua warga bangsa,” tegas Gus Muhaimin, dalam peluncuran buku Visioning Indonesia’, di Dome Spark, Senayan, Jakarta, Rabu 7/9. Lebih lanjut, Gus Muhaimin menjelaskan bangsa mandiri artinya Indonesia yang ditopang oleh kemandirian fiskal dan pajak yang mendukung kedaulatan sebagai sebuah bangsa. Mandiri juga artinya Indonesia harus menjadi negara berswasembada pangan dan energi. "Berswasembada alat-alat teknologi dan teknologi kesehatan yang tentu saja didukung oleh universitas publik yang memadai," katanya. “Selain itu, Indonesia maju adalah Indonesia yang tidak bergantung kepada SDA sumber daya alam semata, tapi juga bergantung kepada kekuatan SDM sumber daya manusia yang unggul yang memiliki kekuatan memadai demi kemajuan bangsanya,” ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa PKB tersebut. Baca juga DPR Segera Sahkan RUU Perlindungan Data Pribadi Indonesia yang maju juga adalah negara yang mampu menguasai dan memanfaatkan teknologi, terutama teknologi informasi dan digital dalam melayani dan mengelola negara yang terdiri dari berbagai pulau sebagai sebuah negara maritim. Selain itu, Indonesia harus menjadi negara yang memiliki birokrasi dan pelayanan publik yang berkualitas tinggi serta menjadi kekuatan utama mendorong kemajuan dan kesejahteraan bangsa. “Misalnya, belanja negara di bidang pangan yang menyangkut subsidi saja. Itu hampir puluhan triliun rupiah, tapi implementasinya masih membutuhkan kesungguhan birokrasi yang tepat. Sehingga tepat dalam arti belanjanya, penyaluran, dan tanggung jawab birokrasi yang melayaninya,” urai Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Korkesra itu. Selanjutnya, masih kata Gus Muhaimin, Indonesia yang berkeadilan adalah Indonesia yang mampu mewujudkan pemerataan pembangunan, terutama hasil-hasil dari pembangunan. Indonesia yang berkeadilan, tambahnya, adalah yang konsisten kembali ke Pasal 33 UUD 1945, yaitu memastikan bahwa negara memiliki kesempatan untuk memberikan pada warganya kekayaan aset sehingga sistem ekonomi adalah sistem ekonomi yang inklusif. “Sistem ekonomi yang inklusif adalah sistem ekonomi yang tidak hanya tunduk pada keadaan global tapi sistem ekonomi ini juga memberikan ruang bagi tumbuh kembangnya pengusaha di tingkat nasional,” jelas legislator daerah pemilihan dapil Jawa Timur VIII tersebut. RO/OL-09
Ancamannon militer dapat berupa dimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Strategi untuk mengatasi ancaman di bidang politik adalah bangsa Indonesia harus menunjukkan sebagai negara yang kuat dan mandiri, tahan uji, serta mampu mengelola konflik kepentingan. Jadi, bangsa Indonesia harus menunjukkan
Bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai negara yang kuat dan mandiri, namun tidak meninggalkan kemitraan dan kerjasama dengan negara-negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan Mengembangkan demokratisasi dalam segala bidang, Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik, Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan peranannya secara baik dan benar, Memperkuat kepercayaan rakyat dengan caramenegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, Menegakkan supremasi hokum, dan Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek di Bidang EkonomiSebenarnya sebelum menyentuh bidang politik, kemajuan iptek lebih dahulu terjadi pada bidang ekonomi seiring dengan berkembangnya proses globalisasi ekonomi. Hal ini membuat globalisasi ekonomi makin mempercepat perluasan jangkauannya ke semua tingkatan negara mulai negara maju sampai negara berkembang seperti yang terjadi, globalisasi ekonomi lebih dikendalikan oleh negara-negara maju. Sementara negara-negara berkembang kurang diberi ruang dan kesempatan untuk memperkuat perekonomiannya. Negaranegara berkembang semacam Indonesia lebih sering dijadikan objek yang hanya bertugas melaksanakan keinginan-keinginan negara maju. Keberadaan lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti IMF International Monetary Fund, Bank Dunia World Bank dan WTO World Trade Organization belum sepenuhnya memihak kepentingan negara-negara berkembang. Hal tersebut dikarenakan ketiga lembaga tersebut selama ini selalu berada di bawahpengawasan pemerintahan negara-negara maju. Akibatnya, semua kebijakan selalu memihak kepentingan-kepentingan negara maju. Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan pengaruh negatif dari kemajuan iptek dan memperkuat kemandirian bangsa kita dalam semua hal. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu kiranya segera diwujudkan Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik untuk pasar dalam negeri sehingga memperkuat perekonomian rakyat, Pertanian dijadikan prioritas utama karena mayoritas penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai petani, Industri-industri haruslah menggunakan bahan baku dari dalam negeri, sehingga tidak bergantung impor dari luar negeri, Diadakan perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya, segala sesuatu yang menguasai hajat hidup orangbanyak, haruslah bersifat murah dan terjangkau, Tidak bergantung pada badanbadan multilateral seperti pada IMF, Bank Dunia, dan WTO, Mempererat kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk bersama-sama mengahadapi kepentingan negara-negara maju.
Merekamemiliki kekuatan yang membuat bangsa lain bergantung kepadanya. Di era globalisasi dunia semakin menyatu, batas-batas negara seolah hilang. Tapi realitas politik juga menunjukkan bahwa bangsa yang mandiri akan lebih mudah menghadapi badai globalisasi daripada bangsa yang hanya menjadi penggembira. Setiap negara harus memiliki keunggulan
ADVERTISEMENT CONTINUE READING BELOW Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis. Arti Integrasi Nasional Secara Politis dan Atropologis a. Secara Politis Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional. b. Secara Antropologis Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat. Pengertian Integrasi Menurut Para Ahli Pakar Integrasi Penjelasan Konsep Integrasi Nasional Howard Wriggins Integrasi bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa. Myron Weiner Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin Integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horisontal. J. Soedjati Djiwandono Integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia. Syarat Integrasi Nasional Bangsa Indonesia Bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai negara yang kuat dan mandiri, namun tidak meninggalkan kemitraan dan kerja sama dengan negara-negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan, saling menghormati dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Syarat keberhasilan suatu integrasi di suatu negara adalah sebagai berikut. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan antara satu dan lainnya. Terciptanya kesepakatan konsensus bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman. Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial. Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Apakah kalian bisa membedakan mana yang hak dan mana kewajiban sebagai warga negara yang baik good citizenship. Jangan sampai menyalahgunakan hak karena akan banyak sekali orang yang bisa sewenang-wenang melakukan sesuatu hal yang bisa merugikan orang lain. Begitu pula dengan orang yang selalu berusaha menghindar dari kewajibannya sebagai warga negara. Perilaku ini bisa dijadikan contoh perilaku yang merugikan masyarakat, khususnya bagi pemerintah. Pelanggaran hak orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang yang haknya dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan kewajibannya. Keseimbangan dalam menjalankan hak dan kewajiban harus dilakukan. Hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa mengakibatkan kerugian bagi orang lain dan diri sendiri. Misalnya, pertumbuhan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di satu daerah dengan daerah lainnya harus sama. Jika berbeda akan terjadi kecemburuan dan berakibat terganggunya integrasi nasional. Dengan demikian, sangat penting integrasi nasional bagi pembangunan bangsa dalam masyarakat yang berbeda-beda. Setiap warga masyarakat harus menyadari adanya perbedaan etnik, suku, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya. Perbedaan tersebut jangan sampai dijadikan sebagai pemicu terjadinya disintegrasi nasional. Oleh karena itu, kalian harus memahami hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kewajiban sebagai warga negara adalah menjaga integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Bagaimana cara menjaga integrasi tersebut ? Kalian tentu pernah melihat di televisi atau membaca di media massa, anggota TNI yang ditempatkan di ujung pulau untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Saat ini negara Indonesia tidak dalam keadaan perang, tetapi negara menuntut kita sebagai warga negara untuk ikut serta menjaga integrasi nasional. Rakyat Indonesia harus memiliki sikap untuk mempersiapkan diri jika terdapat ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan ATHG yang dapat mengganggu integrasi nasional. Kalian juga wajib ikut serta dalam menjaga integrasi nasional dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan, dan hambatan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Oleh karena itu, kalian sebagai warga negara yang baik wajib mematuhi semua peraturan-peraturan yang berlaku.
tIGG6. 1vpzvnyvga.pages.dev/5571vpzvnyvga.pages.dev/8331vpzvnyvga.pages.dev/581vpzvnyvga.pages.dev/171vpzvnyvga.pages.dev/9571vpzvnyvga.pages.dev/9011vpzvnyvga.pages.dev/331vpzvnyvga.pages.dev/5021vpzvnyvga.pages.dev/5061vpzvnyvga.pages.dev/9121vpzvnyvga.pages.dev/5141vpzvnyvga.pages.dev/5841vpzvnyvga.pages.dev/9971vpzvnyvga.pages.dev/2741vpzvnyvga.pages.dev/453
bangsa indonesia harus menunjukkan sebagai negara yang kuat dan mandiri