KankerRetinoblastoma yang Sering Menyerang Mata Anak, Perhatikan Ciri-Cirinya Berikut Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali apa itu retinoblastoma, gejala, dan cara mendeteksinya. Kamis, 17 Februari 2022 19:30
Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca 4 menit Virus HIV begitu sulit untuk diketahui pada tahap awal terjangkitnya. Pasalnya, gejala HIV cenderung samar-samar sehingga banyak yang mengabaikan penyakit ini. Padahal apabila dibiarkan begitu saja, HIV akan berubah menjadi AIDS dengan segala komplikasi berbahaya karena melemahnya sistem imun manusia. Lalu, bagaimana cara mengetahui ciri-ciri dan gejala HIV/AIDS? Berikut ulasann. Tahapan munculnya gejala HIV dan AIDS HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Orang yang terinfeksi HIV akan mengalami sejumlah gejala akut yang mirip dengan penyakit flu selama beberapa minggu, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan sebagainya. Pada tahap ini, virus sedang memperbanyak diri tapi sistem imun belum terganggu seluruhnya. Setelah fase akut terlewati tahap selanjutnya adalah fase laten, di mana tubuh seolah-olah tidak merasakan sakit, padahal virus terus berkembang biak. Ketika seseorang dengan HIV positif atau terinfeksi HIV, namun tidak segera diatasi dengan obat antivirus obat HIV, maka dalam beberapa tahun kemudian sistem kekebalan tubuh menjadi semakin lemah. Bahkan tubuh penderitanya sudah tidak mampu lagi menangkal serangan penyakit misalnya berbagai jenis infeksi atau penyakit kanker. Tahap berikutnya adalah munculnya gejala-gejala pelemahan sistem imun sehingga disebut sebagai AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome. Sederhananya, AIDS adalah sindrom sekumpulan gejala lemahnya sistem pertahanan tubuh yang didapat bukan kelainan bawaan sejak lahir. Baca Selengkapnya Jangan Keliru! Ini Perbedaan HIV dan AIDS Ciri-Ciri dan Gejala Utama HIV AIDS Pada tahap awal perkembangannya, ciri-ciri HIV AIDS memang sulit dikenali alias tersamarkan. Namun, tidak ada salahnya untuk memperhatikan setiap gejala HIV AIDS berikut untuk kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium 1. Demam Berulang Demam adalah tubuh respon pertama tubuh dalam melawan setiap infeksi atau invasi benda asing. Jika seseorang terinfeksi HIV, pada tahap awal akan muncul demam kemudian disertai dengan gejala seperti flu selama 4 minggu pertama. Kondisi ini disebut dengan sindrom retroviral akut atau ARS, disebut juga infeksi HIV primer. Demam adalah gejala HIV awal, terjadi karena bentuk respon alami tubuh terhadap masuknya virus. Peningkatan suhu tubuh akibat HIV dapat bervariasi, mulai dari sedang hingga tinggi sekitar 38-39° C. Biasanya demam akan disertai dengan kelelahan, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening dan kecenderungan mual. Sementara demam berlanjut, virus bergerak jauh ke dalam aliran darah dan mulai mereplikasi memperbanyak diri, mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan reaksi peradangan. 2. Ruam Kulit Ketika muncul ruam atau kemerahan yang terjadi tanpa ada reaksi alergi atau overdosis obat, maka harus diwaspadai. Sebab, ini bisa saja menjadi salah satu ciri-ciri HIV. Ruam ini dapat terjadi pada tahap awal penyakit atau tahap lanjut ketika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah. Ruam dapat muncul berupa warna merah, coklat, merah muda, atau bercak keunguan. Jika ruam kulit terus bertahan meskipun sudah diobati, pertimbangkan untuk menjalani tes HIV. 3. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Tahukah Anda bahwa kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Karena itulah, organ ini seringkali dipengaruhi ketika tubuh mengalami inflamasi atau infeksi, tak terkecuali pada HIV. Demam yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening memang menjadi indikasi dari setiap masalah kesehatan lainnya. Tetapi apabila pembengkakan kelenjar getah bening di leher, selangkangan, atau di ketiak tak kunjung pulih maka kita juga harus mewaspadai HIV. 4. Kelelahan Kronis Badan yang terus menerus mengalami lelah dan tidak jelas penyebabnya mengindikasikan adanya masalah pada tubuh, salah satunya gejala HIV. Infeksi HIV akan melemahkan sistem kekebalan tubuh yang berarti juga melemahkan stamina tubuh. 5. Nyeri Otot dan Sendi Pembengkakan kelenjar getah bening bersama dengan sakit otot dan nyeri sendi adalah gejala HIV lain yang menonjol. 6. Sakit Kepala Ekstrim Sakit kepala dengan demam dan nyeri sendi bisa menjadi gejala dari beberapa kondisi kesehatan lainnya tetapi juga umum terjadi pada infeksi HIV. 7. Diare Waspadai jika Anda mengalami diare selama lebih dari seminggu. Jika ini terus terjadi bahkan setelah diberikan pengobatan, maka ini bisa menjadi salah satu kemungkinan gejala HIV. 8. Penurunan Berat Badan Penurunan berat badan yang cepat bersama dengan diare bisa berarti bahwa virus tersebut telah benar-benar mengganggu sistem pertahanan tubuh. Kehilangan 10% berat badan bersama dengan diare dan mual merupakan kombinasi yang pas. 9. Pneumonia Batuk, demam, penurunan berat badan, dan sesak nafas yang merupakan tanda-tanda pneumonia bisa menjadi indikasi infeksi HIV. Ingat, pneumonia adalah kejadian yang sangat umum bagi orang-orang yang terkena HIV. 10. Keringat Malam Banyak orang yang terkena infeksi HIV AIDS mengalami gejala sering berkeringat di malam hari, meskipun pada saat itu udara tidak panas dan sedang tidak melakukan aktivitas fisik. 11. Infeksi Jamur Ketika daya tahan tubuh melemah, maka tubuh mudah terserang infeksi, terutama infeksi jamur. Pada prinsipnya semua bagian tubuh dapat terserang. Jika jamur menyerang kuku, maka kuku akan kuning, berubah warna, menebal dan rapuh ini merupakan tanda infeksi sekunder setelah terinfeksi HIV. Demikian pula sariawan di mulut karena infeksi jamur dapat menjadi indikasi yang sama. 12. Penurunan Daya Ingat atau Depresi Penderita HIV umumnya akan mengalami penurunan daya ingat bahkan depresi. Hal ini biasanya terjadi pada penyakit HIV tahap lanjut, namun tetap saja harus diwaspadai secara dini. Baca Juga Kenali Ciri-Ciri dan Gejala HIV Pada Pria Ciri-ciri HIV AIDS di atas bisa digunakan sebagai dugaan bahwa seseorang terkena HIV. Namun untuk memastikan hal ini, maka harus dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium atas rujukan dari dokter. 12 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Vanhems P, et al. 2000. Incubation time of acute human immunodeficiency virus HIV infection and duration of acute HIV infection are independent prognostic factors of progression to AIDS. DOI Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Perhatikanciri-ciri penyakit berikut:1. batuk kering dan sesak nafas2. pembengkaan kelenjar getah bening3. kelainan kulit dan gatal-gatal4. diare kronisPernyataan di atas merupaka ciri-ciri penyakit. Jawaban. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Terjadi berulang kali dengan sensasi yang sama. Tergantung berat ringannya, rasa nyeri dapat dirasakan mulai dari 5 menit hingga lebih dari 10 menit. Rasa nyeri biasanya dapat berkurang dengan istirahat atau obat-obatan. Rasa nyeri dapat menjalar ke leher hingga ke lengan atau punggung disertai keringat dingin. Biasanya rasa nyeri digambarkan seperti dada yang diremas atau rasa seperti ditimpa beban berat. Gejala penyakit jantung pada wanita ini digambarkan dengan rasa tidak nyaman, sesak dan tertekan, nyeri, mati rasa, atau menimbulkan sensasi terbakar di dada. Ciri-ciri sakit jantung ini sangat umum menyerang wanita dengan penyakit jantung koroner, ketimbang pria. 2. Detak jantung tidak teratur Detak jantung yang tidak teratur adalah gejala yang sangat umum terjadi, tapi juga bisa menandakan gejala awal penyakit jantung. Banyak orang yang mengalami palpitasi merasakan bahwa detak jantungnya berhenti sebentar, tapi kemudian dilanjutkan kembali dengan irama yang kencang. Sebagian besar orang yang mengalami palpitasi jantung memiliki aritmia atau detak jantung yang tidak normal. Ini tergantung dari jenis aritmia yang Anda diderita. Jika detak jantung yang tak teratur memang berujung pada sakit jantung, biasanya akan disertai dengan ciri-ciri lainnya. Ini meliputi gejala pusing, nyeri dada, sesak napas, hingga tubuh terasa goyah. 3. Sesak napas Selain terjadi pada penyakit paru, sesak napas adalah salah satu gejala yang juga sering terjadi sebagai tanda awal penyakit jantung. Pasalnya, fungsi organ jantung yang tidak normal lagi bisa berdampak pada kelancaran aliran darah Anda. Aliran darah yang kurang lancar ini akan rentan menyebabkan kurangnya oksigen dan memicu sesak napas. Pada pasien gagal jantung, gejalanya akan sering muncul saat sedang berbaring. Penderitanya juga bisa bangun tiba-tiba di malam hari akibat sesak napas. Dalam istilah medis kondisi ini disebut dengan paroxysmal nocturnal dyspnea. Masalah lainnya pada jantung, seperti penyakit katup jantung dan penyakit jantung koroner, juga ditandai dengan gejala sesak napas. Ciri-ciri penyakit jantung ini biasanya terjadi bersamaan dengan nyeri dada. Jadi bisa dikatakan bahwa sesak napas adalah salah satu pertanda medis yang tidak bisa dianggap sepele dan butuh perawatan segera dari dokter. 4. Pusing Pusing adalah kondisi yang dirasakan seseorang ketika diserang sensasi seperti akan pingsan, kepala terasa berat atau justru melayang, badan lemas, dan penglihatan yang semakin kabur. Terkadang pusing berkaitan dengan gejala awal penyakit jantung. Misalnya penyakit aritmia jantung, gagal jantung, jantung koroner, dan lain sebagainya. Itu sebabnya, Anda disarankan untuk tidak menyepelekan pusing yang Anda alami. Terutama jika kondisi ini terjadi dalam waktu yang cukup lama. Ada baiknya untuk segera lakukan pemeriksaan lanjutan dengan dokter Anda. 5. Kehilangan kesadaran tiba-tiba Sumber Family Doctor Kehilangan kesadaran tiba-tiba atau disebut juga pingsan termasuk salah satu gejala penyakit jantung yang kerap kali terjadi. Biasanya, pingsan tidak menandakan adanya masalah medis serius. Namun, pada beberapa kondisi yang disertai dengan munculnya gejala lain yang tidak normal, pingsan bisa menunjukkan kondisi kesehatan yang berbahaya dan mengancam tubuh. Jadi, penting untuk mencari tahu apa penyebab Anda tiba-tiba hilang kesadaran. Jika penyebab dari gejala ini adalah penyakit jantung, Anda harus segera mendapatkan pertolongan medis. 6. Badan lemas Lemas adalah ketidakmampuan tubuh untuk melakukan fungsi dan tugasnya seperti biasa. Orang dengan kondisi ini dianjurkan untuk banyak tidur dan istirahat guna memulihkan kembali energinya. Namun, dalam kondisi yang tidak biasanya, kelelahan juga bisa menjadi gejala awal penyakit jantung maupun menunjukkan adanya kelainan pada sistem organ tubuh lainnya. Sleep apnea, restless leg syndrome, dan insomnia bisa menjadi beberapa faktor risiko dan gangguan umum yang mengarah pada penyakit jantung. Sama seperti pusing, kelelahan yang terjadi dalam waktu lama butuh pemeriksaan medis untuk segera diketahui penyebabnya. Gejala penyakit jantung yang perlu segera diperiksa ke dokter Baik pria maupun wanita, bila Anda mengalami satu atau lebih tanda dan gejala penyakit jantung yang telah disebutkan di atas, jangan disepelekan begitu saja. Jangan tunda untuk segera konsultasi ke dokter guna memastikan kondisi tersebut disebabkan penyakit kardiovaskuler atau disebabkan kondisi lain. Anda harus segera ke dokter jika mengalami gejala sakit jantung berikut Nyeri dada. Sesak napas. Perasaan ingin pingsan atau hilang kesadaran. Semakin cepat perawatan medis Anda terima, akan semakin baik pula kondisi kesehatan tubuh Anda. Ini akan mempermudah proses penanganan dan pengobatan yang nantinya akan Anda lakukan. Kenali juga penyebab dan risiko penyakit jantung Penyebab umum sakit jantung adalah adanya penyumbatan, peradangan, kerusakan pada jantung dan pembuluh darah di sekitarnya atau kelainan pada jantung. Penyumbatan biasanya disebabkan oleh plak pada pembuluh darah di jantung, yang akan menumpuk, mengeras, dan akhirnya mempersempit aliran darah ke jantung. Sementara peradangan, bisa disebabkan infeksi bakteri, virus, atau jamur yang lama-lama bisa menimbulkan gejala mengganggu dan akhirnya merusak jantung. Peradangan, penyumbatan, dan kerusakan pada jantung bisa terjadi akibat akumulasi dari berbagai faktor risiko, di antaranya 1. Usia Risiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya umur, yakni pada pria setelah berumur 45 tahun dan wanita setelah berumur 55 tahun atau menopause. Semakin menua, arteri mungkin menyempit dan penumpukan plak akan terjadi. Penggumpalan darah yang terbentuk dapat menghambat aliran darah di arteri. Kondisi inilah yang akhirnya jadi penyebab sakit jantung pada orang usia lanjut. 2. Kadar kolesterol total Kadar kolesterol total jumlah semua kolesterol dalam darah adalah faktor risiko penyakit jantung. Mengingat karena kolesterol dapat membentuk plak yang dapat menumpuk di dalam arteri. Semakin banyak kolesterol di dalam darah, semakin banyak plak yang terbentuk dan menumpuk. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar kolesterol total, semakin tinggi risiko penyakit jantung. Kadar kolesterol tinggi biasanya ditandai dengan rentang 240 mg/dL dan lebih. 3. Kebiasaan merokok Merokok dapat menjadi penyebab meningkatnya risiko sakit jantung, selain memicu masalah kesehatan lain. Nikotin dan zat kimia lain di dalam rokok membahayakan jantung dan pembuluh darah, meningkatkan risiko atherosclerosis penyempitan arteri. Pasien penyakit jantung yang masih saja merokok bisa menimbulkan bahaya, yakni gejala semakin parah dan mengancam jiwa. Untungnya, berapa banyak atau lama Anda telah merokok, berhenti merokok akan memberikan manfaat bagi jantung. 4. Kondisi hipertensi atau diabetes Memiliki hipertensi atau diabetes bisa jadi penyebab tingginya risiko seseorang terhadap penyakit jantung. Ini karena hipertensi tekanan darah tinggi dapat meningkatkan kekakuan arteri dan penumpukan plak. Efeknya pada jantung dan pembuluh darah di sekitar jantung ini tidak berbeda jauh pada pasien diabetes. Oleh karena itulah, penyakit jantung disebut-sebut sebagai salah satu komplikasi diabetes. 5. Penyakit gusi Penyakit gusi dapat meningkatkan risiko sakit jantung, tidak hanya sekadar menyebabkan gangguan pada mulut saja. Alasannya, karena bakteri di gusi dapat menyebabkan peradangan atau pembengkakan di daerah gusi, akhirnya bisa menyebar ke pembuluh darah arteri di sekitar jantung. Selain itu, penyakit ini juga memperburuk tekananan darah sehingga memungkinkan terbentuknya plak di arteri. Hal ini membuat arteri pembuluh darah yang membawa darah dari jantung mengalami penebalan akibat penumpukan plak aterosklerosis. Orang dengan penyakit jantung ini biasanya mengalami gejala sesak napas dan nyeri dada. 6. Nyeri bahu Anda pasti tidak pernah menduga bahwa nyeri bahu menjadi salah satu penyebab meningkatnya risiko penyakit jantung. Sebuah penelitian dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine, orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, lebih mungkin mengalami nyeri bahu atau cedera rotator cuff. Hubungan keduanya masih belum pasti, namun peneliti mengatakan bahwa mengobati tekanan darah tinggi dan faktor risiko lain juga dapat membantu meredakan rasa nyeri di bahu. Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa orang dengan sindrom carpal tunnel, Achilles tendonitis, dan tennis elbow juga memiliki peningkatan risiko penyakit jantung. 7. Punya darah kental Orang yang memiliki darah tebal berisiko tinggi mengalami serangan jantung atau stroke. Darah kental sendiri merupakan darah mengandung lebih banyak sel darah merah. Tidak hanya sel darah merah, Harvard Health Publishing menyebutkan bahwa ketebalan darah viskositas darah juga dipengaruhi tingginya kadar lemak dalam darah dan peradangan kronis di dalam tubuh. Jadi begini, darah yang normal akan mengalir lancar melewati pembuluh darah dan sampai ke jantung. Darah ini diibaratkan seperti air yang mengalir di dalam selang. Sementara darah yang kental berisiko mengalir lebih lambat melewati pembuluh darah dan jantung. Jika dianalogikan, darah yang kental ini seperti madu yang melewati selang air. Ketika aliran darah yang lambat tersebut bergerak, risiko untuk terjadi pengendapan semakin besar. Pada akhirnya, banyak gumpalan-gumpalan yang terbentuk. 8. Kesepian dan stres Merasa kesepian sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan efek stres lainnya. Bila tidak diatasi, dalam jangka panjang akan semakin memburuk, menurunkan kesehatan secara menyeluruh dan dapat menjadi penyebab tingginya risiko penyakit jantung. Stres tidak hanya terjadi akibat kesepian, tapi juga dapat muncul akibat keseringan lembur. Orang yang bekerja setidaknya 55 jam per minggu lebih berisiko memiliki penyakit jantung dibanding orang yang bekerja selama 35-40 jam per minggu. Periset menjelaskan kerja lembur membuat seseorang jadi lebih banyak menghabiskan waktu di kantor. Ini membuat seseorang lebih stres karena tuntutan kerja yang tinggi atau terpapar kebisingan dan bahan kimia lainnya. 9. Jumlah anak yang dimiliki Wanita yang hamil lebih dari satu kali alias punya banyak anak meningkatkan risiko penyakit jantung, antara lain mengalami peningkatan risiko atrial fibrilasi, atau disebut juga sebagai AF. Ini adalah kondisi detak jantung yang tidak teratur, sehingga dapat menyebabkan terbentuknya bekuan darah di jantung yang berlanjut ke stroke, dan komplikasi lainnya. Sebuah studi pada melaporkan bahwa wanita yang hamil empat kali atau lebih mengalami peningkatan 30-50 persen mengalami AF dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah hamil. Selama kehamilan, jantung semakin membesar, hormon tidak seimbang, dan sistem kekebalan tubuh meningkat. Hal tersebut dianggap sebagai pemicu dari penyakit jantung. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan keduanya. 10. Nonton tv terlalu lama Tidak ada salahnya memang menonton tv sambil istirahat dan bersantai di rumah. Namun, jika nonton tv terlalu lama bisa menjadi penyebab penyakit jantung. Jika Anda hanya berjam-jam di depan tv sambil ngemil dan dengan posisi yang itu-itu saja, ini dapat meningkatkan risiko Anda memiliki penyakit jantung. Asosiasi Jantung di Amerika American Heart Association melaporkan bahwa diam atau duduk dengan posisi yang sama dalam waktu yang lama adalah salah satu faktor risiko dari serangan jantung dan stroke. Tubuh yang tidak aktif pada umumnya buruk untuk kesehatan Anda secara menyeluruh, terutama jantung. Ini membuat Anda rentan terhadap pembekuan darah. Di samping itu, saat nonton tv sambil makan berlebihan, Anda lebih mungkin memilih junk food sebagai camilan. Ini juga akan meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit jantung. 11 Di bawah ini yang termasuk Virus pemakan bakteri yaitu .. a. Virus paramyxovirus b. H5NI c. TMV d. Bakteriofag e. TYMV 12. Flu burung merupakan jenis penyakit menular yang akibatkan oleh virus yang menjangkit unggas. Penyebab penyakit tersebut masuk dalam golongan virus influenza tipe .. a. A b. B c. C d. Jawaban A dan B benar e
Ciridan Gejala Esofagitis. Esofagitis memiliki sejumlah ciri dan gejala khas. Anda kemungkinan mengalami masalah ini apabila merasakan ciri dan gejala berikut ini: Tenggorokan terasa sakit. Batuk. Suara serak. Susah menelan makanan (dysphagia) Sakit saat menelan makanan (odynophagia) Perut terasa panas dan nyeri.
Hendaknyakita berhati-hati men-share foto atau video kita, keluarga kita atau anak kita di sosial media, karena penyakit 'ain bisa terjadi melalui foto ataupun video. Meskipun tidak pasti setiap foto yang di-share terkena 'ain tetapi lebih baik kita berhati-hati, karena sosial media akan dilihat oleh banyak orang.Penyakit 'ain adalah penyakit baik pada badan maupun jiwa yang disebabkan 1 Rasa nyeri pada jaringan pengikat. 2) Sendi menjadi bengkak. 3) Terjadi kekejangan pada otot-otot penggerak. 4) Tulang rawan mengalami degenerasi. Berdasarkan ciri-ciri di atas, jenis gangguan pada sistem gerak itu disebut. Jawaban : A Reumathoid yaitu suatu penyakit kronis yang terjadi pada jaringan penghubung sendi. Sendi membengkak dan terjadi kekejangan pada otot penggeraknya.

3 Suatu ekosistem memiliki ciri berikut: - Tumbuhan dominan berdaun jarum - Hewan yang hidup beruang hitam, rusa - Terdapat di daerah sub tropis dan kutub Ekosistem yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah . A. taiga B. tundra C. gurun D. sabana E. hutan hujan tropis Jawaban: A. 4. Perhatikan ciri-ciri hewan berikut: (1) tubuh ditutupi

Namun saat ini juga banyak penderita ambeien berusia lebih muda. Hal ini karena ambeien seringkali terabaikan dan baru akan berkonsultasi dengan dokter setelah kondisinya cukup serius. Padahal deteksi dini penyakit ambeien jelas sangat perlu untuk menghindari munculnya komplikasi penyakit lain. Berikut ciri ciri ambeien yang perlu kamu tahu:

Gejalapenyakit ginjal bisa dikenali dari berbagai kondisi yang biasanya muncul di permukaan kulit. Semisal kulit bersisik, gatal berikut ini merupakan tanda-tanda peringatan dini pada kulit Anda, tentang penyakit ginjal; 1. Kulit yang sangat kering Ciri Paru-paru yang Tak Sehat, Segera Konsultasikan ke Dokter! Ikuti kami di. A A. Telegram;

BkM8Iq1.
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/3
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/665
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/341
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/427
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/513
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/968
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/851
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/519
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/182
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/629
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/697
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/986
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/488
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/285
  • 1vpzvnyvga.pages.dev/556
  • perhatikan ciri penyakit berikut ini