FetchEfektif bervariasi antara 401,49 Km dan 879 Km. Potensi energi yang dapat dimanfaatkan cukup tinggi, berkisar antara 1.177,60 MWh/m/tahun dan 2.821,92 MWh/m/tahun. Energi Surya. Besar Radiasi matahari rata-rata tahunanberdasarkan referensi data sekunder untuk Daerah Banten yaitu berkisar antara 3,5 kWh/m2/hari.
Indonesia memiliki luas lautan lebih besar dibandingkan luas daratan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk memajukan maritimnya. Luasnya lautan Indonesia dapat dilihat dari adanya garus pantau di hampir setiap pulau di Indonesia kurang lebih kilometer. Dilansir dari situs Perusahaan Umum Perikanan Indonesia, dengan memiliki luas lautan menjadikan Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Kejutan ini yang merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia di bidang Potensi Sumber Daya Laut Indonesia menjanjikan potensi komersial yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Namun potensi tersebut akan tak berarti bila kita tidak menyadari betapa pentingnya keterlibatan teknologi untuk mengeksplorasi potensi serta sumber daya tersebut. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 2/3 bagiannya adalah lautan. Lautan di indonesia memiliki panjang garis pantai mencapai km persegi. Ditambah lagi dengan luas hamparan terumbu karang sebesar 24,5 juta Selain dari panjang garis pantai dan luas terumbu karang, negeri Indonesia juga masih menyimpan potensi kelautan lainnya. Berikut beberapa potensi lautan IndonesiaTak dapat dipungkiri lagi bahwa lautan Indonesia memiliki sumberdaya ikan yang cukup kaya. Hal ini dapat dibuktikan dari luasnya lautan Indonesia dan tingginya eksploitasi ikan di Indonesia. Dengan luas 1,9 juta kilometer persegi, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Tak pelak, laut Nusantara yang membentang dari barat ke timur sepanjang lebih dari 5000 kilometer, memberikan kontribusi besar bagi perikanan dunia. United Nations Development Programme UNDP bahkan menyebut perairan Indonesia sebagai habitat bagi 76 persen terumbu karang dan 37 persen ikan karang kelompok hewan yang hidup di laut terdapat pula kelompok tumbuhan yang disebut tumbuhan laut yang juga banyak memiliki nilai gizi dan ekonomi. Salah satu produk produk yang sudah diketahui manfaatnya adalah makro-algae laut yang dikenal dalam dunia perdagangan dengan sebutan rumput laut. Rumput laut atau lebih dikenal dengan sebutan seaweed merupakan salah satu sumber daya hayati yang sangat melimpah di perairan Indonesia yaitu sekitar 8,6% dari total biota di laut. Luas wilayah yang menjadi habitat rumput laut di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar atau terbesar di dunia. Potensi rumput laut perlu terus digali, mengingat tingginya keanekaragaman rumput laut di perairan Mineral dan Pertambangan Laut tidak saja menyediakan bagi manusia sumber makanan dan obat-obatan tetapi juga menyediakan kandungan mineral dan pertambangan di dasar laut. Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik dunia yang menyebabkan timbulnya gunung berapi yang kaya dengan meneral logam seperti emas, perak, timah, timbal, tembaga, nikel. Dari 60 cekengan minyak dan gas di seluruh wilayah Indonesia, 70 % berada di laut, dan cadangan minyak bumi sebesar 9,1 mineral barel sebagian besera berada di perairan lepas off share.5 Ini menunjukkan bahwa betapa besarnya potensi kelautan, khususnya minyak, gas bumi dan mineral yang berada di wilayah Indonesia. Menurut data Kementerian ESDM Energi dan Sumber Daya Mineral, menyatakan bahwa potensi energi yang dihasilkan dari arus laut di Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Potensi tersebut di antaranya energi laut "Ocean Thermal Energy Conversion" OTEC yang merupakan terbesar di Potensi OTEC Indonesia merupakan terbesar di dunia, tersebar di 17 lokasi, dari pantai barat Sumatra, Selatan Jawa, Sulawesi, Maluku Utara, Bali dan Nusa Tenggara, yang diprediksi memiliki sekitar 41 GW. OTEC adalah merupakan bagian dari energi baru terbarukan yang bersumber dari perbedaan temperatur air laut yang mudah ditemukan pada perairan laut tropis. Energi ini akan menghasilkan listrik dan air murni akibat penguapan air laut. Pemanfaatan OTEC akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar di bidang perikanan karena akan memberikan nutrisi pada biota laut di permukaan laut. Potensi energi panas laut di perairan Indonesia diprediksi menghasilkan daya sekitar MW. Indonesia bagian timur memiliki nilai T perbedaan suhu lebih besar dari Indonesia bagian Tranportasi dan Perhubungan Dalam bidang transportasi, posisi laut Indonesia sangat strategis baik untuk kawasan regional maupun dunia. Jumlah kepulauan Indonesia adalah terbesar di dunia, karena memiliki wilayah seluas 7,7 juta Km2, dengan luas lautan 2/3 wilayah Indonesia, dan garis pantai terpanjang ke empat di dunia sepanjang km, serta memiliki Dengan demikian, jasa transportasi laut pelayaran menjadi sebuah potensi ekonomi yang besar, baik bagi Indonesia sendiri dengan konektivitas antarpulau, maupun dengan negara potensi tersebut nyata, maka salah satu strategi percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi nasional adalah dengan mengedepankan penguatan konektivitas antar pulau, terutama pulau-pulau terluar. Konektivitas ini hanya bisa terwujud apabila transportasi laut di negara kepulauan terus diperankan secara signifikan. Transportasi laut sangat vital peranannya sebagai “Jembatan Nusantara” dan tidak tergantikan oleh transportasi udara dan darat. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan ditinjau dari segi daya saing, pangsa pasar angkutan laut baik antar pulau maupun antar negara masih dikuasai oleh armada niaga berbendera asing. Kemampuan daya angkut armada nasional untuk muatan dalam negeri baru mencapai 54,5 persen dan hanya 4 persen untuk ekspor, selebihnya masih dikuasai oleh armada persoalan bagi Indonesia tidak sekadar bagaimana mengembangkan angkutan laut yang kompetitif, tetapi juga bagaimana mengembangkan pelabuhan Indonesia agar dapat memenuhi standar internasional. Inilah yang menjadi salah satu penyebab utama kurang kompetitifnya ekonomi Indonesia sebab hampir 70 persen dari ekspor barang dan komoditas Indonesia harus melalui merupakan salah satu primadona dunia. Inilah pesona alam laut Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa di dunia. Selain dikenal dengan potensi komoditas kelautan dan perikanan yang melimpah, laut Indonesia juga kaya dengan terumbu karang yang cantik serta beragam spesies koral dan ikannya. Tidak heran jika laut Indonesia juga memiliki potensi dalam daya tarik wisata. Itulah sebabnya sejumlah laut Indonesia yang cantik banyak menjadi incaran wisata turis lokal maupun asing. Seperti Taman Laut Bunaken, yakni taman laut yang terletak diujung utara Sulawesi. Taman Laut Bunaken terkenal dengan rumah bagi sekitar 390 spesies koral dan berbagai jenis ikan dan mamalia, seperti hiu, pari, kuda laut, kura-kura, ikan duyung, moluska dan lain sebagainya. Kemudian, Taman Laut Banda yang terletak di Kabupaten Maluku Tengah. Merupakan salah satu taman laut terindah di dunia yang memiliki 310 jenis karang pembentuk terumbu, 871 spesies ikan, serta populasi hiu dan kerapu, termasuk beberapa jenis ikan dan kerang purba yang disuakakan seperti ikan napoleon. Tak hanya itu, dari Sabang sampai Merauke, laut Indonesia memiliki sejumlah keindahan yang mampu menarik perhatian para diver dari mancanegara. Mulai dari Taman Laut Rubiah yang terletak di barat laut Pulau Weh, Aceh, Taman Laut Karimunjawa, Taman Laut Kepulauan Derawan, Taman Laut Kepulauan Togean, Taman Laut Takabonerate, Taman Laut Selat Pantar, Taman laut Wakatobi, hingga Taman Laut Raja Ampat, Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia yang OptimalBila ditelaah, penurunan kualitas sumber daya alam dan lingkungan disebabkan oleh dua faktor yaitu disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan ekonomi economic requirement dan gagalnya kebijakan yang diterapkan policy failure. Peningkatan kebutuhan yang tak terbatas sering membuat tekanan yang besar terhadap lingkungan dan sumber daya yang ada, kebutuhan akan ketersediaan kayu memaksa kita untuk menebang hutan secara berlebihan dan terjadinya illegal logging, kebutuhan transportasi untuk mobilitas dan mendukung laju perekonomian juga sering menimbulkan dampak terhadap kerusakan lingkungan seperti pencemaran udara, dan kejadian di laut di mana akibat kebutuhan ekonomi memaksa nelayan melakukan kegiatan tangkap berlebih over fishing. Oleh karena itu percepatan pembangunan ekonomi sudah selayaknya di barengi dengan ketersediaan sumber daya dan lingkungan yang Pembangunan BerkelanjutanPembangunan berkelanjutan merupakan salah satu amanat dari pertemuan bumi Earth Summit yang diselenggarakan tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brazil. Dalam forum global tersebut, pemahaman tentang perlunya pembangunan berkelanjutan mulai disuarakan dengan memberikan definisi sebagai pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang dengan tanpa mengabaikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Pengelolaan potensi sumber daya laut perlu diarahkan untuk mencapai tujuan pendayagunaan potensi untuk meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional dan kesejahteraan pelaku pembangunan kelautan khususnya, serta untuk tetap menjaga kelestarian sumber daya kelautan khususnya sumber daya pulih dan kelestarian Pengelolaan Berbasis MasyarakatPendekatan pembangunan termasuk dalam konteks sumber daya kelautan, sering kali meniadakan keberadaan organisasi lokal local organization. Meningkatnya perhatian terhadap berbagai variabel lokal menyebabkan pendekatan pembangunan dan pengelolaan beralih dari sentralisasi ke desentralisasi yang salah satu turunannya adalah konsep otonomi pengelolaan sumber daya kelautan. Dalam konteks ini pula, kemudian konsep CBM community based management dan CM Co-Management muncul sebagai “policy bodies” bagi semangat ”kebijakan dari bawah” bottom up policy yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam. Hal ini diarahkan sesuai dengan tujuan pengelolaan sumber daya kelautan yang dilakukan untuk mencapai kesejahteraan bersama sehingga orientasinya adalah pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat sehingga tidak hanya menjadi objek, melainkan subjek Pengelolaan Berbasis TeknologiSalah satu contoh peran masyarakat terdidik yang sudah menjadi konsep matang dalam menangani isu ini adalah penggunaan teknologi informasi berbasis radio atau dinamakan Monitoring Control and Surveillance MCS. Tekhnologi ini diharapkan memberikan kontribusi dalam pengawasan wilayah laut. Monitoring Control and Surveillance MCS merupakan sistem yang telah dipergunakan di banyak negara. Di dunia internasional MCS ini dikelola secara bersama-sama sejak tahun 2001. Organisasi MCS internasional mengkoordinasikan dan menjalin kerjasama diantara anggotanya untuk saling mencegah, menghalangi dan menghapuskan IUU fishing. Indonesia sendiri, telah merintis sistem MCS. Namun, masih bersifat parsial dalam bagian-bagian yang berdiri sendiri-sendiri serta bersifat yang ada adalah minimnya sumberdaya manusia yang konsisten dan konsekuen dengan penggunaan teknologi ini. Padahal kebutuhan kita sebagai negara maritim sudah sangat jelas dalam menjaga semua potensi kelautan yang kita miliki. Kembali melakukan refleksi dan merubah mindset yang ada di masyarakat secepatnya agar kita dapa dengan secepatnya pula menangani persoalan ini adalah salah satu rekomendasi yang disampaikan penusli kepada seluruh Namundemikian sampai saat ini pemanfaatan sumber daya kelautan masih sangat rendah. Kontribusi ekonomi kelautan Indonesia hanya memberi sumbangan 20 persen terhadap GDP dengan nilai 28 milyar Dolar. Sebagai perbandingan Korea Selatan yang hanya memiliki panjang pantai 2.713 km, sektor kelautannya mampu memberi sumbangan sebanyak 37 persen Indonesia is an archipelagic country that has enormous potential for coastal and oceanic natural resources. The potential of these natural resources needs to be managed properly so that they can be used optimally for the welfare of the Indonesian people while still paying attention and making efforts to maintain their sustainability. Remote sensing combined with geographic information systems GIS can be used as a technological tool to quickly and accurately obtain information about an object, including objects in coastal and ocean areas. Many data regarding remote sensing of coastal and marine areas, especially areas in Indonesia, have been carried out. The use of remote sensing data and GIS in coastal and marine areas can be used to determine sea surface temperatures, determine fish catch areas, and changes in coastline morphology by adding other influential parameters and can also be used to monitor regional changes using multi-temporal recording data. such as disaster monitoring, monitoring of land cover changes in coastal areas etc. Abstrak Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber daya alam pesisir dan lautan yang sangat besar. Potensi sumberdaya alam ini perlu dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan bangsa Indonesia dengan tetap memperhatikan dan melakukan usaha untuk menjaga kelestariannya. Penginderaan jauh yang dipadukan dengan sistem informasi geografis SIG dapat digunakan sebagai alat teknologi untuk memperoleh informasi tentang suatu objek secara cepat dan akurat, termasuk objek-objek di wilayah pesisir dan lautan. Data mengenai penginderaan jauh wilayah pesisir dan laut khususnya wilayah di Indonesia telah banyak dilakukan. Penggunaan data penginderaan jauh dan GIS di wilayah pesisir dan laut dapat digunakan untuk menentukan suhu permukaan laut, penentuan daerah tangkapan ikan, dan perubahan morfologi garis pantai dengan menambahkan parameter lain yang berpengaruh dan juga dapat digunakan untuk memantau perubahan wilayah dengan menggunakan data perekaman multi-temporal seperti pemantauan bencana, pemantauan perubahan tutupan lahan di wilayah pesisir dll. Kata kunci Penginderaan Jauh, lautan, Oceanografi A. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan archipelagic state terbesar di dunia yang memiliki posisi geografis yang sangat strategis. Jumlah pulau di Indonesia yang resmi tercatat mencapai pulau.PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN DALAM PERSPEKTIF NEGARA KEPULAUAN REPUBLIK INDONESIA Lasabuda Jurnal Ilmiah PLATAX, Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN 1412 - 6982 e-ISSN 2443-3977 Volume XX Nomor XX Bulan Tahun Corespondency address E-mail 1 PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DI BIDANG OSEANOGRAFI Sabrina Azharia Sabitah Faculty of Social Science and Law, State University of Surabaya Jl. Ketintang, Gayungan District, Surabaya City Abstract Indonesia is an archipelagic country that has enormous potential for coastal and oceanic natural resources. The potential of these natural resources needs to be managed properly so that they can be used optimally for the welfare of the Indonesian people while still paying attention and making efforts to maintain their sustainability. Remote sensing combined with geographic information systems GIS can be used as a technological tool to quickly and accurately obtain information about an object, including objects in coastal and ocean areas. Many data regarding remote sensing of coastal and marine areas, especially areas in Indonesia, have been carried out. The use of remote sensing data and GIS in coastal and marine areas can be used to determine sea surface temperatures, determine fish catch areas, and changes in coastline morphology by adding other influential parameters and can also be used to monitor regional changes using multi-temporal recording data. such as disaster monitoring, monitoring of land cover changes in coastal areas etc. Keywords geographic information system, marine, oceanografi Abstrak Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber daya alam pesisir dan lautan yang sangat besar. Potensi sumberdaya alam ini perlu dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan bangsa Indonesia dengan tetap memperhatikan dan melakukan usaha untuk menjaga kelestariannya. Penginderaan jauh yang dipadukan dengan sistem informasi geografis SIG dapat digunakan sebagai alat teknologi untuk memperoleh informasi tentang suatu objek secara cepat dan akurat, termasuk objek-objek di wilayah pesisir dan lautan. Data mengenai penginderaan jauh wilayah pesisir dan laut khususnya wilayah di Indonesia telah banyak dilakukan. Penggunaan data penginderaan jauh dan GIS di wilayah pesisir dan laut dapat digunakan untuk menentukan suhu permukaan laut, penentuan daerah tangkapan ikan, dan perubahan morfologi garis pantai dengan menambahkan parameter lain yang berpengaruh dan juga dapat digunakan untuk memantau perubahan wilayah dengan menggunakan data perekaman multi-temporal seperti pemantauan bencana, pemantauan perubahan tutupan lahan di wilayah pesisir dll. Kata kunci Penginderaan Jauh, lautan, Oceanografi A. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan archipelagic state terbesar di dunia yang memiliki posisi geografis yang sangat strategis. Jumlah pulau di Indonesia yang resmi tercatat mencapai pulau.PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN DALAM PERSPEKTIF NEGARA KEPULAUAN REPUBLIK INDONESIA Lasabuda Jurnal Ilmiah PLATAX, 2 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR XX, bulan tahun xx-xx Kepastian jumlah ini ditentukan dalam forum United Nations Conferences on the Standardization of Geographical Names UNCSGN dan United Nations Group of Experts on Geographical Names UNGEGN yang berlangsung pada 7-18 Agustus 2017 di New York, Amerika Serikat. Adapun garis pantai Indonesia sepanjang km2. Luas daratannya mencapai sekitar 2,012 juta km2 dan laut sekitar 5,8 juta km2 75,7%, 2,7 juta kilometer persegi diantaranya termasuk dalam Zona Ekonomi Ekslusif ZEE.View of Analisis Profil Bawah Permukaan Pantai Lumpue Kota Parepare, Laut Indonesia yang luasnya 2,5 kali lipat dari wilayah daratan pastinya memiliki potensi yang sangat besar, baik dari segi kekayaan alam maupun jasa lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan ekonomi pada tingkat lokal, regional dan nasional. Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI juga merupakan negara pantai coastal state yang komponen wilayah nasionalnya terdiri atas daratan, lautan perairan dan ruang udara air space. Dua pertiga dari keseluruhan wilayah Indonesia adalah berupa lautan. Indonesia bisa juga disebut sebagai negara kepulauan archipelagic state, dengan bukti pulau tersebut. Kurang lebih 6 juta km2 wilayah Indonesia berupa laut yang sangat mempengaruhi iklim dan cuaca seluruh wilayah. Dipandang dari sifat alami, maka lingkungan laut Indonesia memperlihatkan sifat integral antara antara unsur laut air dan darat tanah.Kurnia et al., 2006 Secara ekologis, hal ini merupakan dasar ilmiah dan alami pula bagi konsep wawasan nusantara sebagai perwujudan kesatuan geografis, yang menjadi dasar kesatuan politis, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan. Terkait dengan archipelagic state, kata archipelago sering diterjemahkan sebagai “kepulauan” yaitu kumpulan pulau yang dipisahkan oleh permukaan air laut. Sesungguhnya ada perbedaan fundamental antara kepulauan dan archipelago. Kepulauan diartikan sebagai kumpulan pulau sedangkan istilah archipelago berasal dari bahasa latin “archipelagus” yang berarti “laut utama”. Makna asli dari kata archipelago bukan merupakan “kumpulan pulau”, tetapi laut di mana terdapat sekumpulan pulau.Putra & Arafat, Konsep archipelagic state menurut lapisan yang dikembangkan Indonesia yang mengacu kepada makna negara kepulauan “harus diganti dengan konsep negara bahari”, yaitu negara laut yang memiliki banyak pulau. Luasnya wilayah laut dan panjangnya garis pantai yang dimiliki serta metode survei pemetaan kelautan yang selama ini masih menggunakan survei lapangan langsung terestrial akan sulit untuk memetakan seluruh Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 3 wilayah Indonesia, sehingga dirasa perlu untuk melakukan terobosan-terobosan terkait dengan pemetaan dibidang laut salah satunya dengan penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis SIG. Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah, atau fenomena yang dikaji Lukiawan et al., 2019. Perkembangan teknologi penginderaan jauh telah memungkinkan ilmuwan untuk dapat mendeteksi daerah-daerah potensial untuk berbagai kebutuhan. Teknologi penginderaan didukung dengan metode pengolahan serta analisis yang teruji akurasinya, merupakan salah satu alternatif yang sangat tepat dalam mempercepat penyediaan informasi seluruh permukaan bumi tidak terkecuali laut dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Sistem informasi terpadu yang dapat menyimpan dan mengolah serta menyampaikan secara cepat dan mudah dari berbagai sektor adalah Sistem Informasi Geografis SIG. SIG dapat di integrasikan dengan Teknologi Penginderaan Jauh Inderaja yang memiliki kelebihan dalam memberikan data spasial multi resolusi, multi temporal, multi spektral.Sitanggang, Cakupan yang luas dan mampu menjangkau daerah yang terpencil sehingga integrasi keduanya merupakan solusi yang ampuh dalam melakukan pemetaan dalam bidang kelautan. Teknologi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis SIG belum banyak dimanfaatkan terutama untuk bidang kelautan, kecendrungan pemanfaatan data penginderaan jauh dan SIG masih dalam ruang lingkup daratan. Dalam pemanfaatan dan pengelolaan wilayah laut dan pesisir sangat dibutuhkan kualitas data spasial yang baik, luasnya wilayah laut dan panjangnya garis pantai yang dimiliki menimbulkan beberapa masalah yang sering ditemukan, seperti 1. Sumberdaya manusia yang dimiliki baik lembaga dan instansi yang belum memadai, praktis hanya Dinas Hidro-Oceanografi DISHIDROS TNI Angkatan Laut yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap pemetaan dibidang kelautan. 2. Luasnya wilayah akan mempengaruhi besarnya biaya yang dibutuhkan utuk pemetaan, hal ini dikarenakan metode yang digunakan selama ini masih dengan cara terestrial atau dengan survei langsung. 3. Luasnya wilayah dan metode survei langsung terestrial yang selama ini digunakan berdampak pada dibutuhkannya waktu yang lebih lama dalam melakukan proses pemetaan dan biaya yang cukup besar. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini antara lain 1 Memberikan 4 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR XX, bulan tahun xx-xx solusi yang efektif dalam melakukan pemetaan khususnya dalam bidang kelautan; 2 Survei pemetaan secara terestrial yang selama ini dilakukan dirasa tidak efektis mengingat luasnya wilayah laut dan panjangnya garis pantai; dan 3 Melihat kelebihan dan kekurangan antara pemetaan laut secara terestrial dengan pemetaan laut dengan memanfaatkan data penginderaan jauh B. METODE PENELITIAN Data sekunder data yang diperoleh melalui studi literatur berupa Buku untuk mencari teori yang relevan dengan penulisan ini dan jurnal karya ilmiah digunakan untuk mempelajari karya ilmiah yang berkaitan dengan pemanfaatan penginderaan jauh di bidang oseanografi. Adapun data sekunder lainnya untuk mendukung penelitian ini yakni majalah dan internet berupa jurnal online dan berita yang berkaitan dengan pemanfaatan penginderaan jauh di bidang oseanografi. C. HASIL Data penginderaan jauh khususnya data citra satelit memiliki beberapa keunggulan terutama dalam hal cakupan spasial dan kontiniuitas data rekaman yang lebih baik. Data penginderaan jauh ini dibutuhkan perlakuan khusus untuk mengekstraksi informasi yang diinginkan. Perlakuan khusus ini lebih sering disebut dengan teknik pengolahan citra Jauh,2012. Pemanfaatan data penginderaan jauh dan SIG terutama dibidang kelautan telah banyak dikembangkan di negara-negara berkembang, seiring dengan perkembangan tersebut menjadikan tingkat akurasi pemetaan semakin tinggi dan objek-objek kajian semakin bertambah sehingga dimungkinkan untuk memperoleh data dengan cepat dan dengan biaya relatif lebih murah agar dapat digunakan untuk pengelolaan dan pemanfaatan khususnya dibidang kelautan. Berikut beberapa kajian pemanfaatan data penginderaan jauh dan SIG dalam bidang kelautan terutama pada faktor biofisik kelautan Perubahan Garis Pantai Batas air dan daratan dikenal sebagai garis pantai shore lines, garis pantai selalu berubah baik perubahan sementara akibat pasang surut maupun yang permanen akibat pengikisan daratan abrasi dan penambahan daratan akresi. Secara umum tiga hal yang mempengaruhi perubahan garis pantai yaitu gelombang arus, pasang surut dan angin. Indentifikasi perubahan fisik lahan terutama diwilayah pesisir dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh dengan memanfaatkan data citra satelit dengan berbagai macam pilihan resolusi spasial. Perubahan garis pantai merupakan penelitian yang bersifat monitoring fisik lahan di wilayah pesisir dengan membangun citra komposit semu False Color Composite sesuai dengan penonjolan kenampakan yang akan Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 5 diinterpretasi. Interpretasi perubahan garis pantai biasanya dilakukan secara visual dengan melakukan digitasi. Hasil analisis pendigitasian garis pantai pada citra tahun pertama T1 dengan tahun kedua T2 dan tahun berikutnya Tn akan dapat menggambarkan dengan jelas perubahan garis pantai yang terjadi dan dapat diketahui berapa besar perubahan terjadi dalam periode waktu tersebut, dan jenis perubahan yang terjadi dapat berupa akresi dan abrasi. Monitoring perubahan garis pantai yang dilakukan selama ini umumnya dengan tracking GPS, sehingga dibutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pemetaan dan biaya yang lebih besar bila dibandingkan dengan pemenfaatan data penginderaan jauh. Pemanfaatan data penginderaan jauh untuk monitoring peribahan garis pantai dapat dijadikan solusi yang sangat tepat, mengingat panjangnya garis pantai Indonesia. Kedalaman Perairan Bathymetri Data penginderaan jauh juga dapat dimanfaatkan untuk memetakan kedalaman laut bathymetri, tetapi kemampuan pemetaan hanya terbatas sampai pada kemampuan penetrasi dari cahaya matahari untuk menembus perairan ±25 meter dan pada perairan yang jernih. Ketika memasuki tubuh air energi matahari berkurang intensitasnya melemah secara eksponensial dengan semakin bertambahnya kedalaman, tingkat pelemahan energi tersebut dikontrol oleh koefisien pelemahan kolom air yang nilainya bervariasi untuk tiap panjang gelombang. Ada hubungan antara pantulan spektral objek dengan kedalaman perairan, hal ini dikarenakan terjadi serapan pada tubuh air. Misalnya pada objek yang sama tetapi pada kedalaman yang berbeda maka pantulan spektralnya akan berbeda pula. Jika substrat konstan maka perbedaan pantulan menunjukkan efek kedalaman. Kedalaman maksimum yang dapat diindera adalah tergantung DOP Depth of Penetration dari tiap band, dalam hal ini dari beberapa bahan rujukan band biru merupakan saluran yang penetrasinya paling baik terhadap tubuh air. Tiap band punya kedalaman efektif masing-masing, yang nilainya bervariasi tergantung kondisi perairan. Perbedaan DOP Depth of Penetration ini dipengaruhi oleh koefisien pelemahan kolom air k. Dalam pemetakan kedalaman laut bathymetri ada banyak citra yang dapat digunakan dengan ketentuan citra tersebut memiliki panjang gelombang tampak dan inframerah dekat VNIR yaitu masih dalam rentan panjang gelombang 0,4 µm – 0,8 µm. Ada banyak citra yang dapat digunakan untuk pemetaan ini misalnya LANDSAT ETM +, ALOS Advanced Land Observing Satellite, Quickbird, Rapid Eye, dll 3. Suhu Permukaan Laut SPL 6 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR XX, bulan tahun xx-xx Panjang gelombang inframerah termal pada data penginderaan jauh memungkinkan dilakukannya estimasi suhu permukaan laut. Secara khusus dapat dijelaskan bahwa suhu permukaan laut yang diukur adalah suhu permukaan pada beberapa millimeter di permukaan laut dan bukan suhu kolom air yang berada beberapa centimeter di bawah permukaan laut Penetrasi ke dalam air yang dapat dijangkau oleh panjang gelombang inframerah termal hanya sekitar 10-3 m, sedangkan suhu termometrik berhubungan dengan suhu percampuran air. Frananda, 2017 4. Klorofil-a Pada prinsipnya pangkal dari semua bentuk kehidupan dalam laut, yaitu aktivitas fotosintesis tumbuhan air. Dimana dengan menggunakan bantuan energi cahaya matahari, dapat mengubah senyawa-senyawa anorganik menjadi senyawa organik yang kaya energi dan dapat menjadi sumber makanan bagi semua organisme laut. Diantara semua tumbuhan air, fitoplankton yang mengikat sebagian besar energi matahari, dan menjadi dasar level pertama terbentuknya rantai makanan dalam ekosistem bahari, dan sangat penting keberadaannya bagi semua penghuni habitat Sifat serapan energi oleh air jernih dan air keruh berbeda disebabkan kandungan material baik organik maupun nonorganik pada air. Pada panjang gelombang kurang dari 0,6 µm, air jernih lebih banyak memantulkan energi dan mencapai puncaknya pada saluran biru 0,4-0,5 µm hingga hijau 0,5-0,6 µm. Sedangkan pada air keruh oleh adanya peningkatan konsentrasi klorofil, terjadi perubahan transmisi tenaga yang drastis, dimana terjadi penurunan pantulan energi pada saluran biru secara signifikan dan peningkatan pantulan energi pada saluran hijau oleh adanya konsentrasi klorofil yang memiliki sifat memantulkan gelombang hijau. Frananda, 2017 Potensi sumberdaya perikanan/kelautan sangat erat kaitannya dengan produktivitas primer dari suatu perairan yang dihasilkan oleh fitoplankton. Pigmen fotosintesis yang umum terdapat pada fitoplankton adalah kolorofil-a, sehingga hasil pengukuran klorofil-a digunakan untuk menduga biomassa fitoplankton suatu perairan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan linier antara produktivitas primer dengan kelimpahan plankton. Melalui teknologi penginderaan jauh kelautan, pendugaan diatas dapat dilakukan berdasarkan sifat optik atau bioptik air laut yang dilihat dari keberadaan pigmen-pigmen fitoplankton klorofil-a dan suhu permukaan laut. Klorofil yang berwarna hijau yang pada dasarnya menjadi sumber informasi perikanan laut karena keterkaitannya yang erat dengan produktivitas primer Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 7 perikanan, sehingga dapat disimpulkan dimana terdapat konsentrasi klorofil yang tinggi disitu terdapat juga konsentrasi biota atau ikan laut yang tinggi. Dalam kaitannya dengan inderaja, klorofil merupakan obyek yang mudah dianalisa untuk memprediksi potensi perikanan laut. Karena unsur ini akan menyerap gelombang tampak mata biru dan memantulkan gelombang tampak mata hijau secara kuat, shingga ketika terjadi peningkatan kandungan klorofil, dapat dilihat adanya peningkatan energi yang dipantulkan oleh gelombang tampak mata hijau, dan penurunan pantulan gelombang tampak mata biru yang signifikan Frananda, 2017 5. Kesesuaian Lahan Pemilihan lokasi yang tepat merupakan faktor yang penting dalam menentukan kelayakan pemanfaatan, kesesuaian lahan merupakan penggambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu, terkait dengan lingkungan laut pemanfaatan yang sering digunakan adalah untuk budidaya seperti keramba jaring apung, budidaya rumput laut, budidaya mutiara, dll. Beberapa pertimbangan yang yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi budidaya adalah parameter fisik, kimia dan biologi. Jenis variabel kesesuaian lahan yang dapat digunakan dan informasinya dapat diekstraksi dari data penginderaan jauh antara lain a. Kedalaman dan kecerahan perairan Informasi kedalaman maupun kecerahan perairan selalu digunakan dalam menentukan pemilihan lokasi pemenfaatan pada wilayah laut, baik untuk keramba maupun untuk budidaya. Informasi kedalaman dan kecerahan bisa di dapatkan dengan memanfaatkan data penginderaan jauh, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya b. Keterlindungan lokasi Keterlindungan lokasi baik dari arus, ombak maupun sedimentasi dari daratan dapat didapat dengan melakukan interpretasi visual data penginderaan jauh. Dalam pemanfaatan wilayah laut untuk kerambah maupun budidaya lain, informasi keterlindungan lokasi sangat penting, lokasi kerambah dan budidaya yang baik biasanya merupakan lokasi yang memiliki arus yang relatif tenang dan terlindung dari ombak dan sedimentasi. Dalam penentuan kesesuaian lahan akan sangat baik bila data penginderaan jauh yang terbatas hanya dapat memberikan informasiinformasi yang bersifat fisik dipadukan dengan data lapangan yang memberikan informasi yang bersifat kimia seperi salinitas, suhu dan pH. Integrasi data fisik dan kimia akan dapat memberikan informasi mengenai tingkat-tingkatan kesesuaian lahan untuk berbagai peruntukan dalam pemanfaatannya. Frananda, 2017 8 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR XX, bulan tahun xx-xx 6. Ekosistem Pesisir a. Ekosistem Mangrove Ekosistem mangrove adalah salah satu obyek yang bisa di indentifikasi dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Letak Geografi ekosistem mangrove yang berada pada daerah peralihan darat dan laut memberikan efek perekaman yang khas jika dibandingkan obyek vegetasi darat lainnya.Lukiawan et al., 2019 Efek perekaman tersebut sangat erat kaitannya dengan karakteritik spektral ekosistem mangrove, hingga dalam identifikasi memerlukan suatu transformasi tersendiriArizal et al., 2017 b. Ekosistem Lamun dan Terumbu Karang Ekosistem Lamun dan Terumbu Karang dapat diinterpretasi secara visual dan digital dengan menggunakan citra resolusi tinggi sampai citra resolusi menengah.Anon D. KESIMPULAN Dari pemaparan pemanfaatan penginderaan jauh yang diintegrasikan dengan Sistem Informasi Geografis SIG dalam pemetaan dibidang kelautan, dapat ditarik beberapa kesimpulan 1. Pemanfaatan teknologi Penginderaan Jauh dan integrasinya dengan Sistem Informasi Geografis SIG merupakan solusi yang tepat dalam melakukan pemetaan dalam bidang kelautan 2. Luasnya wilayah laut Indonesia dan panjangnya garis pantai yang dimiliki menjadinya pemetaan secara terestrial tidak efektif baik dari segi tenaga, waktu, dan biaya 3. Pemetaan wilayah laut secara terestrial memiliki kelebihan tingkat akurasi yang lebih tinggi, tetapi memerlukan tenaga SDA yang lebih banyak, waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar bila dibandingkan dengan pemetaan wilayah laut dengan memanfaatkan data penginderaan jauh.Syah & Syah, 2010 DAFTAR PUSTAKA Aini, Miftahurairah Quratun. 2007. Kajian Distribusi Potensi Fitoplankton di Sebagian Laut Utara Jawa Menggunakan Citra MODIS. Skripsi. Fakultas Geografi UGM Yogyakarta Arizal, Suprayogi, A., & Wijaya, A. P. 2017. Jurnal Geodesi Undip Januari 2017 ANALISIS KESEHATAN HUTAN MANGROVE BERDASARKAN Jurnal Geodesi Undip Januari 2017. 6, 277–284. Aronoff S, 1989. Geographic Information Systems A Management Perspective. WDL Publication. Otawa Canada. BAB, I. Geographical Names UNCSGN dan United Nations Group of Experts on Geographical Names UNGEGN yang berlangsung pada 7-18 Agustus 2017 di New York, Amerika Serikat. 2 Adapun garis pantai Indonesia sepanjang km2. 3 Luas daratannya mencapai sekitar 2,012 juta km2 dan laut sekitar 5, 8 juta km2 75, 7%, 2, 7. Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 9 BORU, J. E. 2014. KAJIAN PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN LAYANG JANTI JANTI FLYOVER TERHADAP PERKEMBANGAN TATA RUANG KAWASAN JANTI Studi Kasus kawasan Janti, Desa Caturtunggal, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta Doctoral dissertation, UAJY. Dahuri, R. 2000. Pendayagunaan Sumber Daya Kelautan Untuk Kesejahteraan Rakyat. Kumpulan pemikiran DR. Ir. Rokhmin Dahuri MS. LISPI Jakarta Danoedoro, Projo. 1996. Pengolahan Citra Digital. Fakultas Geografi UGM Yogyakarta Kurnia, M. P., Fakultas, D., & Universitas, H. 2006. Upaya Penanganan Permasalahan Perbatasan Maritim Republik Indonesia Solving Problems of Indonesian Maritime Border . Risalah Hukum, 21, 49–57. Hasyim, B. dan Nia Salma. 1998. Analisis Distribusi Suhu Permukaan Laut dan Kaitannya Dengan Lokasi Penangkapan Ikan dan Laju Pancing Ikan Tuna di Perairan Selatan Bali – Jawa Timur. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke-8 MAPIN. Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia. Jakarta, Indonesia. pp 249-256 Lukiawan, R., Purwanto, E. H., & Ayundyahrini, M. 2019. Analisis Pentingnya Standar Koreksi Geometrik Citra Satelit Resolusi Menengah Dan Kebutuhan Manfaat Bagi Pengguna. Jurnal Standardisasi, 211, 45. PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN DALAM PERSPEKTIF NEGARA KEPULAUAN REPUBLIK INDONESIA Lasabuda Jurnal Ilmiah PLATAX. Retrieved March 27, 2022, from Putra, A., & Arafat, Y. Penyelenggaraan Pembangunan NKRI Menuju Negara Maritim Berdasarkan Prinsip Negara Kepulauan. Sitanggang, G. Ka ] Ian Sistem Penginderaan ] Auh Satelit. 53–69. Syah, A., & Syah, A. F. 2010. PENGINDERAAN JAUH DAN APLIKASINYA DI WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN. Jurnal Kelautan Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 31, 18–28. View of Analisis Profil Bawah Permukaan Pantai Lumpue Kota Parepare. Retrieved March 27, 2022, from ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Lukiawan Endi Hari PurwantoMeilinda Ayundyahrinip> Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, atau fenomena yang dikaji. Sebelum digunakan untuk data informasi, citra satelit perlu dikoreksi geometrik agar data yang dihasilkan sesuai dengan obyek yang ada di permukaan bumi. Menurut amanah Undang – Undang Nomor 21 tahun 2013 tentang Keantariksaan bahwa perlu adanya metode dan kualitas pengolahan data penginderaan jauh yang meliputi koreksi geometrik dan radiometrik untuk mengolah data primer menjadi data proses. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya standar koreksi geometrik citra satelit khususnya resolusi menengah serta untuk mengetahui manfaat data penginderaan jauh bagi stakeholders pengguna. Hasil menunjukkan bahwa responden menganggap penting adanya standar koreksi geometrik, responden mayoritas juga menganggap bahwa data penginderaan jauh bermanfaat bagi perencanaan dan pembangunan wilayah serta pemantauan SDA dan lingkungan. Manfaat penelitian ini adalah dengan diterapkannya standar proses koreksi geometrik diharapkan dapat mengatasi masalah distorsi data penginderaan jauh dan menghasilkan ketelitian, kualitas geometrik yang sesuai standar sehingga menghasilkan data penginderaan jauh yang akurat sesuai dengan obyek yang ada di bumi yang pada akhirnya berguna bagi pengguna khususnya untuk pemantauan sumber daya alam dan pengembangan AronoffThe geographic information system GIS has dramatically changed the rate at which georeferenced data can be produced, updated, and disseminated. It has made the production and analysis of geographic information more efficient, and has changed the way this information is perceived and used. GISes now play an essential role in the management of land resources from the local to the global scale, from municipal planning to natural resource assessment. Provides a concise and practical introduction to the use of GIS technology. General concepts are introduced with examples that show a wide range of applications including agriculture, land use planning, mining exploration, and municipal information management. A chapter is devoted to the fundamentals of remote sensing, which has become a major GIS data source. The procedures and equipment used for data input and output are reviewed. Data quality, data management, and GIS analysis functions are presented and, finally, the process of GIS implementation is examined. -after AuthorAnalisis Distribusi Suhu Permukaan Laut dan Kaitannya Dengan Lokasi Penangkapan Ikan dan Laju Pancing Ikan Tuna di Perairan Selatan Bali -Jawa Timur. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke-8 MAPINB HasyimNia DanSalmaHasyim, B. dan Nia Salma. 1998. Analisis Distribusi Suhu Permukaan Laut dan Kaitannya Dengan Lokasi Penangkapan Ikan dan Laju Pancing Ikan Tuna di Perairan Selatan Bali -Jawa Timur. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke-8 MAPIN. Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia. Jakarta, Indonesia. pp 249-256d.. Ka ] Ian Sistem Penginderaan ] Auh SatelitG SitanggangSitanggang, G. Ka ] Ian Sistem Penginderaan ] Auh Satelit. SyahA F SyahPenginderaanDanDan Di Wilayah PesisirLautanSyah, A., & Syah, A. F. 2010. PENGINDERAAN JAUH DAN APLIKASINYA DI WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN. Jurnal Kelautan Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 31, 8 View of Analisis Profil Bawah Permukaan Pantai Lumpue Kota Parepare 8 View of Analisis Profil Bawah Permukaan Pantai Lumpue Kota Parepare. Retrieved March 27, 2022, from MenurutNingsih (2005) sumber daya perikanan laut dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok besar yaitu: (1) sumber daya ikan demersal, yaitu jenis ikan yang hidup di atau dekat dasar perairan; (2) sumber daya ikan pelagis, yaitu jenis sumber daya ikan yang hidup di sekitar permukaan perairan; (3) sumber daya ikan pelagis besar, yaitu jenis ikan oceanik seperti tuna, cakalang, tenggiri dan Manfaat Sumber Daya Alam Laut Pemanfaatan sumber daya laut bertujuan untuk mencukupi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertambahan penduduk yang pesat dirasakan makin sempitnya daratan, memaksa kita untuk berangsur-angsur mengalihkan kegiatan ekonomi ke laut. Guna memenuhi kebutuhan hidup akan pangan, mineral maupun bahan mentah. Dalam uraian berikut adalah tentang sumberdaya laut dibatasi pada sumber daya dapat pulih renewable resources yaitu sumber daya hayati laut dengan ekosistem yang menyusunnya. Sumber daya hayati laut meliputi hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun dan rumput laut, dan perikanan laut DAHURI et al., 1996. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Laut Hutan Mangrove Hutan mangrove merupakan ekosistempendukung kehidupan yang penting di wilayahpesisir dan lautan. Secara ekologis, hutan mangrove berfungsi sebagai penyedia nutrien bagibiota perairan, tempat pemijahan dan asuhanbagi berbagai macam biota, penahan abrasi,amukan angin taufan dan tsunami, penyeraplimbah, pencegah intrusi air laut dan lainsebagainya NONTJI, 1987. Secara ekonomis,hutan mangrove menghasilkan kayu, daun daunan sebagai bahan baku obat dan lainsebagainya SUKARDJO, 1986. Tidak kurangdari 70 macam kegunaan pohon mangrove bagi kepentingan manusia telah diidentifikasikan,meliputi “produk langsung” seperti bahanbakar kayu, bahan bangunan, alat penangkapikan, pupuk pertanian, bahan baku kertas,makanan, obat-obatan, minuman, tekstil, dan”produk tidak langsung” seperti tempatrekreasi, dan bahan makanan DAHURI et al,1996. Kegunaan tersebut secara tradisionaltelah dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir diIndonesia. Potensi lain dari hutan mangroveyang belum dikembangkan secara optimaladalah sebagai kawasan wisata alamecoturism. Kegiatan wisata alam semacamini telah berkembang lama di Malaysia danAustralia. Ekosistem hutan mangrove di Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati tertinggi di dunia dengan jumlah total spesies89, terdiri dari 35 spesies tanaman, 9 spesiesperdu, 9 spesies liana, 29 spesies epifit, dan 2spesies parasitik. Keanekaragaman hayatihutan mangrove yang tinggi merupakan asetyang sangat berharga baik dilihat dari fungsiekologi maupun fungsi ekonomi. Terumbu Karang Ekosistem terumbu karang mempunyaiproduktivitas organik yang tinggi, demikianpula keanekaragaman hayatinya. Terumbukarang berfungsi ekologis sebagai penyedianutrien bagi biota perairan, pelindung fisikpantai, tempat pemijahan, tempat asuhan danmencari pakan bagi berbagai biota. Terumbu karang juga mempunyai produk yang bernilaiekonomis penting seperti berbagai jenis ikankarang, udang karang, alga, teripang, danberbagai jenis keong dan kerang SUKARNOet al., 1984. Di beberapa tempat di Indonesia,karang batu hard coral dipergunakan untukberbagai kepentingan seperti konstruksi jalandan bangunan, bahan baku industri, danperhiasan. Dalam industri pembuatan kapur,karang batu sering ditambang sangat intensifseperti terjadi di pantai-pantai Balihingga mengancam kelestarian pantaiSUHARSONO, 1996. Padang Lamun Lamun seagrass adalah tumbuhanberbunga Spermatophyta yang sudahsepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup dibawah permukaan air laut FORTES, 1990.Lamun hidup di perairan dangkal agakberpasir, sering juga dijumpai di ekosistemterumbu karang. Lamun membentuk padangyang luas dan lebat di dasar laut yang masihterjangkau oleh cahaya matahari dengantingkat energi cahaya yang memadai bagipertumbuhannya. Lamun tumbuh tegak,berdaun tipis yang bentuknya mirip pita danberakar jalar. Tunas-tunas tumbuh darirhizoma, yaitu bagian rumput yang tumbuhmenjalar di bawah permukaan dasar berbuah dan menghasilkan padang lamun memerlukansirkulasi air yang baik. Air yang mengalir inilahyang menghantarkan zat-zat nutrien danoksigen serta mengangkut hasil metabolismelamun, seperti karbon dioksida CO2 keluardaerah padang lamun. Secara umum semuatipe dasar laut dapat ditumbuhi lamun, namunpadang lamun yang luas hanya dijumpai padadasar laut lumpur pasiran dan tebal. Padanglamun sering terdapat di perairan laut antarahutan rawa mangrove dan terumbu karang. Keberadaan padang lamun dapatmenstabilkan dasar laut. Padang lamun berfungsi sebagai perangkap sedimen dandistabilkan. Padang lamun merupakan daerahpenggembalaan grazing ground bagi hewanhewan laut seperti “duyung” mamalia, penyulaut, bulu babi dan beberapa jenis ikan. Padanglamun juga merupakan daerah asuhannursery ground bagi larva-larva berbagaijenis ikan. Tumbuhan lamun dapat digunakansebagai bahan makanan dan pupuk. Misalnyasamo-samo Enhalus acaroides oleh pendudukKepulauan Seribu dimanfaatkan bijinyasebagai bahan makanan. Rumput laut benthic algae Potensi rumput laut alga di perairanIndonesia dapat diamati dari potensi lahanbudidaya rumput laut yang tersebar di 26propinsi di Indonesia. Potensi rumput laut diIndonesia mencakup areal seluas hadengan potensi produksi sebesar ton/tahun DAHURI et al, 19964. Budidayarumput laut sudah sejak lama dilakukan olehmasyarakat di daerah pantai seperti Bali, Riau, Sulawesi Selatan, SulawesiTenggara, Sulawesi Utara dan budidaya tersebut mengalamipasang surut akibat masalah pemasaran yangturun naik tidak menentu. Namun sekarangpemasarannya tidak masalah justru karenakrisis ekonomi membawa angin segar bagiproduk pertanian untuk ekspor dengan naiknyanilai dolar ATMADJA et al, 1996. Pemanfaatan rumput laut untuk industriterutama oleh kandungan senyawa kimiadidalamnya, khususnya karagenan, agar, danalgin. Karagenan merupakan bahan kimia yangdapat diperoleh dari berbagai jenis alga merah seperti Gelidium, Gracilaria dan Hypnea, sedan” algin adalah bahan yang terkandung dalam alga coklat seperti Sargassum. Algin banyak digunakan dalam industrikosmetika sebagai bahan pembuat sabun,cream, lotion, shampo, dalam industri farmasidigunakan untuk membuat emulsifier, stabilizer, tablet, salep, kapsul, dan filter. Algin jugadipakai dalam industri tekstil, keramik,fotografi, dan sebagai bahan aditif. Agar-agarmerupakan bahan baku pokok pembuatantepung agar-agar, baik untuk industri skala besarmaupun dalam industri rumah tangga. Agar-agardipakai dalam industri makanan sebagai thickener dan stabilizer, pada industri farmasi danbidang mikrobiologi untuk kultur industri kecantikan memanfaatkan agaragar untuk pembuatan bahan dasar salep, cream,sabun, lotion dan lain sebagainya. Karagenandengan kualitas yang jauh lebih bagus dari agaragar, juga banyak digunakan dalam berbagaiindustri seperti juga algin dan agar-agar. Sumberdaya Perikanan Laut Sumberdaya perikanan laut di Indonesia disusun dalam kelompok-kelompokPelagis Besar, Pelagis Kecil, Demersal, Udang/Krustasea lainnya, Ikan Karang, Ikan Hias,Rumput Laut, Moluska Teripang/ Ubur-ubur,Benih Alami, Reptilia dan Mamalia laut. Bahan-bahan Bioaktif Bahan-bahan bioaktif Bioactive substances atau berbagai macam bahan kimiayang terkandung dalam tubuh biota lautmerupakan potensi yang sangat besar bagipenyediaan bahan baku industri farmasi,kosmetika, pangan dan industri bioteknologilainnya. Sejauh ini, pemanfaatan potensibahan-bahan bioaktif untuk keperluan industriterutama bioteknologi masih rendah DAHURIet al., 1996. Originally posted 2021-05-05 144539. Perikanan Navigasi pos A Pengertian Sumber Daya Alam. Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Nilaiekonomi ini berasal dari kegiatan pemanfaatan riset yang menggali potensi kelautan dan perikanan bagi manusia. "Konservasi laut juga memberikan nilai ekonomi dalam bentuk kelebihan (spill over) sumber daya ikan yang dapat dimanfaatkan nelayan di luar kawasan konservasi," terangnya. adalahdesa Pulau Legundi, Desa Pulau Legundi tentu saja akan dapat memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi masyarakat setempat bila potensi yang ada di jadikan Objek wisata yang menawarkan pesona alam bahari berupa pantai dengan pasir yang putih, bermain di laut yang jernih, memancing ikan dan lain sebagainyaPotensisumber daya alam tersebut memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto Nasional yang mencapai 10,09%, hal ini merupakan suatu nilai yang cukup tinggi. Kontribusi terbesar berasal dari sector industri pengolahan (25,8%), pertambangan dan bahan galian (20,66%), serta pertanian/perkebunan (16,34%).
eCmk92.